Oct 22, 2009

Keadaan Perikanan Kota Palopo

Letak Kota Palopo yang berbatasan langsung dengan Teluk Bone memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian, salah satunya adalah dari sektor perikanan, baik itu dari perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Data statistik Palopo dalam angka tahun 2007 memperlihatkan bahwa rumah tangga perikanan Kota Palopo hanya 8 % dari keseluruhan rumah tangga Kota Palopo (Tabel 1).


Tabel 1. Perbandingan jumlah rumah tangga Kota Palopo dan rumah tangga perikanan Kota Palopo, tahun 2007

Kecamatan

Jumlah rumah tangga Kota Palopo

Jumlah rumah tangga perikanan

Persentase rumah tangga perikanan dibandingkan dengan rumah tangga Kota Palopo

Wara Selatan

2.015

428

0,21

Sendana

1.365

101

0,07

Wara

6.695

0

0,00

Wara Timur

5.726

726

0,13

Mungkajang

1.407

23

0,02

Wara Utara

3.758

255

0,07

Bara

3.751

500

0,13

Telluwanua

2.537

289

0,11

Wara Barat

2.122

61

0,03

Jumlah

29.376

2.383

0,08

Sumber data : BPS Kota Palopo, 2008 (data diolah kembali)


Berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Tahun 2008 jumlah rumah tangga perikanan mengalami peningkatan yaitu rumah tangga budidaya perikanan Kota Palopo berjumlah 1.402 jiwa dan rumah tangga perairan umum adalah 1.154 jiwa dengan total rumah tangga perikanan berjumlah 2.556 jiwa (Tabel 2). Hal ini mengindikasikan ada peningkatan minat masyarakat pada bidang perikanan.


Tabel 2. Rumah tangga perikanan menurut kecamatan di Kota Palopo, tahun 2008

Kecamatan

Rumah Tangga Perikanan (jiwa)

Rumah Tangga Perikanan Perairan Umum (jiwa)

Jumlah

(jiwa)

Wara Selatan

280

138

418

Sendana

101

-

101

Wara

-

-

-

Wara Timur

214

544

758

Mungkajang

23

-

23

Wara Utara

125

212

337

Bara

320

142

462

Telluwanua

230

118

348

Wara Barat

109

-

109

Jumlah

1402

1154

2556

Sumber data : BPS Kota Palopo, 2009


Menurut Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo Tahun 2008, dua sub sektor perikanan yang berpengaruh di Kota Palopo yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Prasarana perikanan tangkap di Kota Palopo yang ditujukan untuk menunjang kelancaran aktivitas di bidang perikanan tangkap adalah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)/Tempat Pelelangan Ikan (TPI), prasarana tersebut berfungsi sebagai tempat pendaratan kapal/perahu nelayan untuk melakukan bongkar muat hasil perikanan. Jumlah armada penangkapan ikan yang beropersi di PPI Pontap Kota Palopo tahun 2005 sampai 2008 dapat dilihat pada Tabel 3:


Tabel 3. Armada penangkapan di Kota Palopo, 2005-2008

No.

Jenis Kapal

Jumlah (unit)

Pertumbuhan (%)

2005

2006

2007

2008

1

Kapal Motor

70

187

178

213

0.61

2

Motor Tempel

260

264

465

684

0.42

3

Perahu Tanpa Motor

111

61

158

14

-0.20

Sumber data : BPS Kota Palopo, 2005 - 2008 (data diolah kembali)


Pertumbuhan armada penangkapan ikan berdasarkan tabel diatas menyatakan bahwa dari tahun 2005 sampai tahun 2008, kapal motor mengalami petumbuhan sebesar 0,61 %; motor tempel sebesar 0,42 % ; sedangkan perahu tanpa motor mengalami penurunan sebesar -0,20 %. Hal ini dapat dikarenakan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kota Palopo, terlihat dari pertumbuhan ekonomi Kota Palopo dalam kurun waktu 2003-2007 menunjukkan trend data yang relatif stabil dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7 % pertahun (BPS Kota Palopo) serta semakin berkembangnya teknologi dan pola pikir masyarakat nelayan di Kota Palopo.

Alat tangkap yang beroperasi di perairan sekitar Teluk Bone di Kota Palopo ada sekitar 20 jenis alat tangkap. Jenis dan jumlah alat tangkap yang beroperasi tahun 2008 dapat di lihat pada Tabel 4.


Tabel 4. Jenis dan jumlah alat tangkap yang beroperasi di Teluk Bone di Kota Palopo, 2005 - 2008

No.

Jenis Alat Tangkap

Jumlah (unit)

Pertumbuhan (%)

2005

2006

2007

2008

1

Jaring Insang Tetap

0

11

5

13

0.53

2

Purse seine (Gae)

25

30

28

52

0.33

3

Pukat Dasar

81

83

85

119

0.15

4

Trammel Net

0

25

31

25

0.02

5

Pukat Pantai

0

59

144

121

0.64

6

Ralekang

0

39

85

0

0.09

7

Rawai (Tabere)

0

18

8

25

0.78

8

Payang

0

16

24

42

0.63

9

Bagan Tancap

40

54

54

46

0.07

10

Bagan Perahu

47

47

46

45

-0.01

11

Sero

70

38

88

124

0.42

12

Jala Tebar

0

20

110

78

2.10

13

Pancing

57

8

94

0

2.96

14

Pancing Tegak

0

0

0

19

-

15

Pancing Ulur

0

0

0

38

-

16

Tambak dan Lain-lain

0

3

63

7

9.56

17

Bubu

0

0

23

59

1.57

18

Rakkang

750

0

0

63

-

19

Gillnet

0

0

0

35

-

Sumber data : BPS Kota Palopo, 2005 - 2008 (data diolah kembali)

Tabel diatas menunjukkan bahwa selama kurun waktu tahun 2005-2008 terjadi pertumbuhan ditiap alat tangkap walaupun dalam skala kecil kecuali bagan yang mengalami penurunan juga dalam skala kecil. Tabel diatas memperlihatkan bahwa tambak mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Hal ini terbukti dari semakin meningkat pula volume produksi ikan bandeng dan rumput laut yang merupakan komoditas yang paling dominan di bidang budidaya perikanan Kota Palopo.

Potensi di bidang perikanan budidaya yang terdiri dari lahan tambak 1.556,5 ha. Kawasan pesisir dan laut perairan Kota Palopo bagian selatan sangat cocok untuk pengembangan budidaya laut seperti rumput laut cottonii dan ikan kerapu, bisa juga untuk ikan hias, kepiting dan lobster. Sarana penunjang pembangunan perikanan budidaya Kota Palopo adalah tersedianya Balai Benih Ikan Salupao, tempat pembuatan pakan ikan, kebun bibit rumput laut Gracillaria sp. di Songka dan gudang rumput laut.